Putra Wiranto Ternyata Suka Makan di Warteg
Kamis, 30 Mei 2013 08:45 wib
Wiranto gelar tahlil di rumahnya (foto: Fardi)
JAKARTA - Di mata rekan-rekannya, sosok putra Wiranto, Zainal Nur' Rizki, dikenal seperti layaknya kebanyakan anak muda. Namun, usai dirinya mendalami ilmu agama perilaku dan kebiasaannya berubah 180 derajat.
"Keadannya berubah 180 derajat, dulu SMA kan anak bandel, wajar lah anak SMA. Sekarang dia sudah jadi orang seperti sempurna," ujar teman sebangku Zainal saat SMA, Bona, saat Tahlilan di kediaman keluarga Wiranto di Jalan Palem Kartika 21, Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (29/5/2013).
Saat masih sama-sama di bangku SMA Lab School Rawamangun, Bona mengakui sering menginap di rumah Zainal.
Hal senada diungkapkan rekan almarhum lainnya, Fajar.
"Dulu, kalau malam Minggu kami sering nongkrong di daerah Kemang. Kami juga sering liburan bareng," tambah Bona yang juga teman baik Zainal sejak SMA.
Zainal yang akrab dipanggil Inal adalah sosok yang sangat baik. Dia rendah hati dan tidak pernah bawa-bawa nama orangtuanya.
"Yang saya suka dari Inal itu orangnya low profile, makan di kantin masih mau, makan di warteg juga masih mau," timpal rekan almarhum lainnya, Reza..
Sementara itu, Wiranto mengungkapkan, anak bungsunya itu mempunyai karakter disiplin dan sederhana.
"Dia itu, walaupun anak seorang pejabat, kehidupannya tertib. Orang yang sederhana. Rajin belajar dan enggak masuk pergaulan yang tidak-tidak," tuturnya
Sedangkan ibunda almarhum, Rughaiyah Usman, mengatakan, sebagai anak laki-laki, Zainal terkadang bandel, namun masih tahap wajar. "Dia sebagai anak apalagi laki-laki, tentunya baik, kadang-kadang bandel, tapi kan biasa. Hingga pada akhirnya dia memilih untuk sekolah di UGM dan ikut kakak iparnya syiar agama," Katanya.
Sebagaimana diketahui, Zainal meninggal dunia karena demam tinggi saat menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya. Jenazahnya dimakamkan di Johanesburg, Afrika Selatan.
"Keadannya berubah 180 derajat, dulu SMA kan anak bandel, wajar lah anak SMA. Sekarang dia sudah jadi orang seperti sempurna," ujar teman sebangku Zainal saat SMA, Bona, saat Tahlilan di kediaman keluarga Wiranto di Jalan Palem Kartika 21, Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (29/5/2013).
Saat masih sama-sama di bangku SMA Lab School Rawamangun, Bona mengakui sering menginap di rumah Zainal.
Hal senada diungkapkan rekan almarhum lainnya, Fajar.
"Dulu, kalau malam Minggu kami sering nongkrong di daerah Kemang. Kami juga sering liburan bareng," tambah Bona yang juga teman baik Zainal sejak SMA.
Zainal yang akrab dipanggil Inal adalah sosok yang sangat baik. Dia rendah hati dan tidak pernah bawa-bawa nama orangtuanya.
"Yang saya suka dari Inal itu orangnya low profile, makan di kantin masih mau, makan di warteg juga masih mau," timpal rekan almarhum lainnya, Reza..
Sementara itu, Wiranto mengungkapkan, anak bungsunya itu mempunyai karakter disiplin dan sederhana.
"Dia itu, walaupun anak seorang pejabat, kehidupannya tertib. Orang yang sederhana. Rajin belajar dan enggak masuk pergaulan yang tidak-tidak," tuturnya
Sedangkan ibunda almarhum, Rughaiyah Usman, mengatakan, sebagai anak laki-laki, Zainal terkadang bandel, namun masih tahap wajar. "Dia sebagai anak apalagi laki-laki, tentunya baik, kadang-kadang bandel, tapi kan biasa. Hingga pada akhirnya dia memilih untuk sekolah di UGM dan ikut kakak iparnya syiar agama," Katanya.
Sebagaimana diketahui, Zainal meninggal dunia karena demam tinggi saat menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Ilmu Agama Islam Darul Uloom Zakariyya. Jenazahnya dimakamkan di Johanesburg, Afrika Selatan.
0 komentar:
Posting Komentar